Puyang Tuan, Padang Bindu Muara Enim

Menurut cerita dari turun menurun SEMIDANG TUNGGAL yang berdomisili di pagaralam mempunyai keturunan yg bernama KADUAN, SIAMAN AMAN, SIAMIN AMIN, SIGEMURUH, SIGEMUNTUR, UNGKUL TUA, TERIAN SAKTI, TERIANG, REMBAN TAPIH, PUTRI BIDUK, DULANG BIDUK, DULANG ANGIN, TERITI MANTAI, SUKA MERINDU, TELUK MERINDU, TELUK SARAK, SAIH RANTAL.


...

SAIH RANTAL ini kemudian mempunyai anak lima anak: serimkano (mengkenang), MERIK (geramat, lahat), MATA AJAR (limbun, pandan dulang), LUDO (padang bindu, enim) TERANG SEBELAH ATI (caban luntar, temenggung).



PUYANG LUDO ini kemudian mempunyai empat anak: syaikh DUANO(karang ulu), syaikh RAHMATULLAH (puyang janggut, karang ilir), syaikh KABATULLAH (karang tengah) , syaikh BAITULAH (karang tampa).



syaikh RAHMATULLAH (puyang janggut) kemudian mempunyai tiga anak: Puyang tuan MATSARI (karang ilir), puyang tuan peringai (ruguk betebat) PUTRI GENDUN (bersuami ke muara mio)



PUYANG TUAN PERINGAI (RUGUK BETEBAT) kemudian mempunyai anak: KEDUM PASIRAH TUA, syaikh IMAN, PANGLIMA DAKO, TUAN KADUAN, KEDUN UJUNG TAUN, PUYANG DEPATI, DEPATI DEWA...



DEPATI DEWA.. mempunyai anak PANGERAN TIANG ALAM

PANGERAN TIANG ALAM mempunyai anak DEPATI JAYA BANTAN, DEPATI JAYA LAGA, RADEN MALIKI, RADEN USMAN, dan RADEN AYU NURYANI



dari anak cucu pangeran tiang alam lah akhirnya mempunyai keturunan2 yg berasal dari,..PADANG BINDU,.BEDEGUNG, INDRAMAYU dan SUGIWARAS,...





demikianlah silsilan asal muasal PUYANG TUAN padang bindu yg disusun oleh ALMARHUM SIADIN bin SIUBIT bin DERSIN bin REMENAH bin SIDIN bin PUTING bin DEPATI JAYA LAGA.



PUYANG TUAN adalah pemuka agama di zamanya,..konon katanya salah satu karomahnya, beliau bisa sholat jum'at dari dusun ke mekah dengan melipat bumi,..atau bahasa kita balek ahi. diceritakan juga pernah suatu kali,..ada orang yg berlari tergesa2 melintasi puyang tuan yg saat itu sedang duduk santai,..orang tersebut sangat memohon kepda beliau agar jangan memberi tahu siapapun yg bertanya kepada puyang tuan bahwa ia baru saja melintas didepannya. Untuk menolong orang tersebut dan tanpa berbuat dosa karena berbohong maka beliau menggeser duduknya agak jauh dari tempat semula ia duduk. tidak lama kemudian ada orang yg mencari orang tersebut, dan bertanya sama puyang tuan apakah beliau melihat orang yg dicarinya. kemudian puyang menjawab, semenjak ia duduk ditempatnya ia tidak melihat orang lain yang belari kearahnya. hingga akhirnya orang yg minta tolong kepadanya selamat dari penganiayaan orang lain,..dari cerita ini bisa diketahui kedalaman ilmu agam puyang tuan dan kehati2anya dalam bertindak agar tidak berbuat dosa. ( wawlah hualam bisawab ).

Untuk keturunan puyang tuan silahkan mengkopi paste silsilah ini.

Bisa saja dalam penulisan nama2 yg saya tulis salah, sebab tulisan ayahanda, almarhum SIADIN sudah agak kusam sulit dibaca.